بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَ بعد
Keutamaan istighfar di dalam Al-Qur’an di antaranya disebutkan bahwa istighfar adalah penyebab datangnya rezeki, banyaknya harta dan anak-anak.
Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12)
Dengan istighfar hujan deras akan turun dan kekuatan menjadi bertambah.
Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu.” (QS. Hud: 52)
Istighfar juga menjadi penyebab datangnya rahmat, ampunan dan keselamatan dari api neraka.
Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 110)
Kemudian di alam surat Az-Zumar ayat 53 Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 110)
Lalu dalam surat Al-Anfal ayat 33 Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.” (QS. Al-Anfal: 33)
Adapun keutamaan istighfar yang disebutkan di dalam As-Sunnah atau di dalam hadis Rasulullah ﷺ di antaranya yaitu istighfar menghilangkan seluruh dosa seorang hamba jika dia beristighfar dengan sungguh-sungguh.
Rasulullah ﷺ bersabda:
Artinya: “Demi zat yag jiwaku ada di dalam genggaman-Nya. Sekiranya kalian tidak berbuat dosa, pastilah Allah membinasakan kalian semua. Kemudian mendatangkan satu kaum yang berbuat dosa dan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia mengampuni mereka.” (HR. Muslim dari sahabat Abu Hurairah)
Kemudian Nabi ﷺ bersabda:
Artinya: “Barangsiapa mengucapkan Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaih (saya memohon ampun kepada Allah, Rabb yang tiada sesembahan yang haq selain Dia Yang Maha Hidup dan yang selalu mengurus makhluknya. Dan saya juga bertaubat kepada-Nya)”
Kata Allah Subhanhu wa Ta’ala: “Niscaya dosa-dosanya Aku ampuni meski dia sudah melalaikan diri dari medan perang.”
Rasulullah ﷺ juga bersabda di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari sahabat Abu Mas’ud y dan hadis ini disahihkan oleh Imam Al-Albani dalam silsilah As-sahihah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
Artinya: “Setan berkata: Demi keagunganmu wahai Rabb, saya akan senantiasa menjerumuskan hamba-Mu selama nyawa mereka melekat di jasadnya.”
Maka Allah Subhanhu wa Ta’ala menjawab: “Demi Keagungan dan Kemuliaan-Ku, Saya senantiasa mengampuni mereka selama mereka meminta ampun kepada-Ku.”
Tonton video lengkapnya di bawah ini: