Serial Doa Dari Al-Qur’an & Ash-Sunnah Ash-Shahihah Seri Ke-7: Tegas Dalam Doa Dan Yakin Dikabulkan

Serial Doa Dari Al-Qur’an & Ash-Sunnah Ash-Shahihah Seri Ke-7: Tegas Dalam Doa Dan Yakin Dikabulkan

بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَ بعد

 Ketika kita berdoa, kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Itulah yang diajarkan oleh Nabi ﷺ. Beliau menegaskan:

ادعوا الله وانتم موقنون بالاجابة

Artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan doamu akan dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Tirmidzi nomor 3479)

Oleh karena itu orang yang berdoa hendaknya menyampaikan doanya dengan tegas dan tidak menggantungkan kepada kehendak Allah. Atau ragu-ragu dalam doanya, tidak yakin doanya akan dikabulkan, ini salah. Kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Oleh karena itu doa kita harus tegas. Karena ketegasan doa kita, kepastian yang kita minta adalah merupakan salah satu faktor penyebab dikabulkannya doa yang kita minta kepada Allah.

Ketegasan dan keyakinan ini menunjukkan kepercayaan yang kuat dari orang yang berdoa kepada Allah. Dan juga menunjukkan dia merasa sedang berdoa kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun di langit dan di bumi yang bisa melemahkan kekuasaan-Nya, yang bisa menghalangi keinginan atau yang menghalangi kemauan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Yang menjadi landasan dalam masalah ini adalah di antaranya sabda Rasulullah ﷺ:

إذا دعوتُمُ الله فاعزموا في الدعاء ، ولا يَقُولَنَّ أحَدُكُمْ إنْ شِئْتَ فأعْطِنِي ، فإنَّ اللَّهَ لا مُسْتَكْرِهَ له

Artinya: “Jika kalian berdoa kepada Allah maka tegaslah dalam berdoa. Janganlah salah seorang diantara kalian mengatakan ‘jika Engkau mau maka berilah aku.’ Karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allah.” (HR. Bukhari nomor 7464)

Demikian juga dalam riwayat Muslim disebutkan:

إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلَا يَقُلِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إنْ شِئْتَ، ولَكِنْ لِيَعْزِمِ المَسْأَلَةَ ولْيُعَظِّمِ الرَّغْبَةَ، فإنَّ اللَّهَ لا يَتَعاظَمُهُ شيءٌ أعْطاهُ

Artinya: “Bila salah seorang diantara kalian berdoa jangan dia mengatakan ‘Ya Allah ampuni aku jika Engkau mau.” Akan tetapi hendaklah dia mempertegas permintaannya dan hendaklah dia memperbesar keinginannya. Karena sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang Allah berikan bisa membuat-Nya merasa kebanyakan.” (HR. Muslim nomor 2679)

Ibnu Hajar Rahimahullah menegaskan maksudnya yaitu bila kalian berdoa, nyatakan secara tegas dan jangan ragu-ragu. Tapi ada juga yang berpendapat maksudnya tegaslah dalam meminta, jangan melemah dalam mengajukan permintaan kepada Allah. Ada juga yang berpendapat maksudnya ialah berbaik sangka, optimis bahwa Allah akan mengabulkan doanya. Rahasia dibalik itu adalah bahwa permintaan yang digantungkan kepada kehendak si pemberi yaitu kepada kehendak Allah, memberikan gambaran bahwa yang meminta, yang berdoa tidak terlalu butuh terhadap apa yang dimintanya.

Adapun ungkapan ‘karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allah’ artinya yaitu karena mengajukan permintaan yang digantungkan kepada sang pemberi yaitu kepada Allah, memberikan kesan adanya kemungkinan sang pemberi memberikan sesuatu yang tidak Dia kehendaki. Dan tidak ada kemungkinan lain diluar kehendak selain pemaksaan. Padahal tidak ada sesuatu yang bisa memaksa kehendaknya kepada Allah. (Fathul Bari jilid 13 halaman 459)

Oleh karena itu hendaknya kita berdoa kepada Allah dan benar-benar kita bersungguh-sungguh agar doa kita dikabulkan dan tidak menggantungkan doa itu kepada Allah. Tetapi kita minta sungguh-sungguh agar apa yang kita mintakan kepada Allah itu dikabulkan Allah.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *