Khutbah Jum’at: 7 Amalan Agar Iman Kita Bertambah

Khutbah Jum’at: 7 Amalan Agar Iman Kita Bertambah

Khutbah Pertama 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللهم صل على صفيك ورسولك محمد وعلى اله وصحبه اجمعين

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

 يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Jamaah jum’at rahimani wa rahimakumullah.

Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah. Karena dengan kita memiliki iman yang selalu bertambah, iman yang kuat, iman yang kokoh menjadikan kita termasuk hamba-hamba Allah yang bertakwa, yang dijamin hidupnya dengan ketenangan, kebahagiaan dan keselamatan sejak di dunia sampai kelak dimasukkan surga Allah Ta’ala, Aamin ya Rabbal Alamiin. Tema kita pada khutbah jum’at kali ini yaitu Agar Iman Kita Bertambah.

Iman atau keyakinan kita itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Secara umum iman kita bertambah dengan ketaatan yang kita lakukan dan bisa berkurang dengan dosa dan kemaksiatan yang kita kerjakan.

 الإيمان يزيد وينقص ,يزيد بالطاعات وينقص بالمعاصي

Oleh karena itu kita perlu memahami apa saja yang bisa menjadikan iman kita bertambah, karena seseorang yang imannya bertambah indikasi yang paling umum yaitu dia selalu mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia selalu berada di dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّه حَيٰوةً طَيِّبَةً

Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An-Nahl: 97)

Sebagian mufassirin menegaskan yang dimaksud dengan حَيٰوةً طَيِّبَةً (kehidupan yang baik) adalah kehidupan yang bahagia dan kehidupan yang tenang. Beberapa hal yang menjadikan iman kita bertambah yang pertama adalah ma’rifatullah atau mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ

Artinya: “Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah.” (QS. Muhammad: 19)

Kita wajib mengakui dan meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa semua yang ada di alam semesta ini termasuk kita adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah lah yang menciptakan kita, Allah yang menghidupkan dan yang mematikan kita, Allah memberikan rezeki kepada kita dan kepada seluruh alam semesta semuanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semuanya yang mengatur adalah Allah, semua yang memberi adalah Allah. Ini harus menjadi keyakinan kita, inilah yang disebut dengan tauhid rububiyah di mana kita meng-esakan Allah. Bahwa segala sesuatu itu adalah miliknya Allah, semuanya yang menciptakan adalah Allah, semua yang menghidupkan dan mematikan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Setelah itu konsekuensinya adalah hendaknya kita tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah karena memang semuanya milik Allah, semuanya adalah dari Allah. Maka satu-satunya yang berhak untuk disembah hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala.

فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّينَ

Artinya: “Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.” (QS. Az-Zumar: 2)

Bukan kepada selain Allah karena semuanya adalah makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan itulah yang disebut dengan tauhid uluhiyah, bahwa kita hanya meng-esakan Allah, hanya menyimbah kepada Allah, tidak kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian hendaknya kita Mengetahui dan mengakui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki kesempurnaan yang mutlak. Sehingga Allah itu memiliki  Asmaul Husna atau nama-nama yang Agung, nama-nama yang Maha Indah, yang Maha Baik dan sifat-sifat yang Maha Sempurna. Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala itu adalah Al-Qadir Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu secara mutlak. Al-Alim bahwa Allah itu Maha Mengetahui sehingga ketika kita memahami Allah Maha Mengetahui segala hal yang kecil maupun yang besar di alam semesta ini, sampai andaikan daun yang berguguran Allah tahu di mana dan itu berguguran di mana daun itu jatuh, baik di malam gelap gulita di hutan dan semuanya tidak ada yang luput dari pengetahuan Allah. Apabila kita mengetahui hal itu maka tentu ini akan menjadikan kita takut kepada Allah dan kita akan berhati-hati dalam melakukan aktivitas apapun kita merasa bahwa diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah.

Yang kedua yang akan menambah iman kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu hendaknya kita menuntut ilmu. Karena dengan menuntut ilmu dan dengan kita mempelajari agama Allah, kita akan tahu mana yang halal dan mana yang haram, mana yang diperintahkan oleh Allah dan mana yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita akan mengerti bagaimana kenikmatan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang beriman dan bagaimana beratnya siksa di neraka yang dijanjikan kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang suka berbuat maksiat dan dosa. Dengan demikian orang yang menuntut ilmu disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala:

 إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Artinya: “Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama.” (QS. Fatir: 28)

Jamaah ju’mat rahimani wa rahimakumullah.

Yang ketiga sarana untuk menjadikan kita semakin bertambah iman kita kepada Allah yaitu dengan membaca Al-Qur’an dengan mentadabburinya, dengan merenungkannya. Bukan sekedar membaca tetapi hendaknya kita ketika membaca Al-Qur’an berusaha untuk memahami maknanya dan berusaha untuk merenungkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً

Artinya: “Dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya.” (QS. Al-Anfal: 2)

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menegaskan “Seseorang yang membaca satu ayat Al-Qur’an dan dia memahaminya, merenungkan maknanya, mentadabburinya, bertafakur atas ayat ini, satu ayat saja itu lebih baik baginya daripada khatam 30 juz Al-Qur’an tetapi tidak memahami apa-apa. Karena memang tujuan Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk bukan sekedar sebagai bacaan yang kita tidak ketahui apa arti dan maknanya.

Misalnya kita hendaknya membaca اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ  kita berusaha merenungkan ayat ini memahami maknanya “Hanya kepada-Mu ya Allah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.” Ketika kita mengatakan اِيَّاكَ نَعْبُدُ  maka kita menghadirkan bahwa kita adalah hamba Allah yang lemah dan satu-satunya yang berhak untuk diibadahi hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita tidak beribadah kepada kuburan, kepada batu, tidak kepada pohon yang dikeramatkan atau yang selainnya dari makhluk-makhluk ciptaan Allah baik bulan, bintang, matahari dan yang lainnya. Karena semua itu adalah makhluk Allah. Hanya satu yang berhak disembah yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ hanya kepadamu ya Allah kami memohon pertolongan. Kita ketika menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala khususnya ketika shalat, kita menghadirkan hanya kepada Allah hati jiwa kita bahwa kita adalah makhluk yang lemah. لا حول ولا قوة إلا بٱلله “Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” Maka dalam setiap nafas kita, kita perlu pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga pada saat kita membaca:

 اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” (QS. Al-Fatihah: 5)

Selain kita bersungguh-sungguh menghadapkan wajah, jiwa, raga kita kepada Allah, kita juga meminta kepada Allah dengan merendahkan diri bahwa kita adalah makhluk yang lemah yang selalu butuh terhadap pertolongan Allah karena semua yang kita lakukan tidak akan bisa kita lakukan kecuali dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah.

Yang keempat, yang bisa menambah keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan memperbanyak zikir mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Seseorang yang ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang selalu zikir kepada Allah, ketika disamakan dengan orang yang tidak zikir oleh Rasulullah ﷺ dalam hadis sahih disebutkan:

Perumpamaan orang yang mengingat Allah dengan yang tidak ingat kepada Allah adalah seperti perumpamaan antara orang yang hidup dengan orang yang mati.”

Inilah pentingnya kita selalu menghadirkan dalam hati kita, dalam jiwa kita untuk senantiasa mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan Ibnu Taimiah menegaskan bahwasanya:

 مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

Artinya: “Zikir kaitannya dengan hati itu seperti air terhadap ikan.”

Bagaimana kita bayangkan ada ikan yang bisa hidup di luar air. Demikian juga hati kita apabila jauh dari Allah dan tidak mengingat Allah itu seperti ikan yang jauh dari air, tentu dia akan sakit dan bahkan bisa mati. Demikian juga dengan hati kita, maka seseorang yang ingin tumbuh terus imannya, senantiasa bertambah, maka hendaknya ia banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah.

Yang kelima, sesuatu yang bisa menjadikan kita bertambah iman kita yaitu dengan menjauhi maksiat. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis dan hadis ini adalah hadis sahih riwayat Imam Muslim. Dosa dan fitnah atau kemaksiatan itu akan bisa menjadikan hati kita, satu dosa, satu kemaksiatan itu akan bisa menjadi nuktah hitam di dalam hati. Semakin banyak orang melakukan kemaksiatan dan dosa maka hatinya itu akan banyak nuktah hitam atau titik-titik hitam. Dan kalau semakin banyak maka hati itu menjadi hati yang hitam dan gelap bahkan disebutkan oleh Nabi ﷺ seolah-olah dia adalah cangkir yang terbalik, sehingga tidak bisa untuk menerima kebenaran, tidak bisa untuk menerima nasihat.

Dan itulah bahayanya orang yang melakukan kemaksiatan dan terus melakukan berbagai dosa dan kemungkaran. Akhirnya hatinya menjadi gelap, tidak bisa tidak bisa ditembus oleh cahaya kebenaran dan inilah yang menjadikan dia orang yang jauh dari keimanan. Dan orang yang ingin imannya terus bertambah hendaknya membersihkan dirinya dari berbagai dosa dan kemaksiatan sehingga hatinya bersinar, hatinya bercahaya putih sehingga mudah untuk menerima kepada kebenaran dan imannya terus bertambah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua 

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللهم صل على صفيك ورسولك محمد وعلى اله وصحبه اجمعين .أَمَّا بَعْدُ

Yang bisa menambah keimanan kita selanjutnya nomor enam adalah hendaknya kita memperbanyak amalan-amalan sunnah setelah kita melaksanakan amalan-amalan yang wajib. Seperti shalat sunnah, puasa sunnah demikian juga dengan sedekah dan berbagai macam perbuatan-perbuatan atau amal-amal yang sifatnya atau hukumnya sunnah. Karena inilah yang akan bisa menjadikan seseorang semakin dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan manakala seseorang itu dicintai oleh Allah maka dia akan selalu diarahkan, dibimbing oleh Allah apapun yang dia lakukan. Sehingga matanya ketika melihat, Allah Subhanahu wa Ta’ala membimbing agar matanya tidak melihat kecuali kepada yang baik, kecuali kepada hal-hal yang jauh dari kemungkaran dan dosa.

Demikian juga ketika dia melangkahkan kaki, kakinya akan diarahkan oleh Allah kepada kebaikan, tidak melangkah kepada hal yang berupa dosa dan kemaksiatan. Tangannya, telinganya dan seluruh anggota tubuhnya dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dia termasuk hamba-hamba-Nya yang dicintai oleh Allah, karena melakukan berbagai  amal sunnah yang tidak hanya melaksanakan amal yang wajib. Tetapi hal-hal yang disunnahkan atasnya dia selalu jaga, sehingga Allah menjaga orang ini demikian seperti yang disebutkan di dalam hadis Imam Bukhari.

Yang terakhir yang ke tujuh hal yang harus senantiasa kita lakukan agar kita dijaga oleh Allah, agar iman kita terus bertambah yaitu dengan meminta dan berdoa kepada Allah agar Allah menambah iman kita. Jangan sampai iman kita lemah, jangan sampai iman kita berkurang karena kata Rasulullah ﷺ:

Sesungguhnya iman itu sebagaimana baju yang juga bisa rusak. Iman yang ada di dalam dada kita itu sebagaimana baju yang bisa usang.

Oleh karena itu kita harus berusaha untuk menjadikan iman kita terus bertambah. Yaitu menjadikan Iman kita terus bertambah dengan memperbaharuinya. Yaitu diantaranya dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita meminta kepada Allah agar Allah membuat hati kita terus senantiasa berada di dalam keimanan dan bertambah iman kita. Bukan sebaliknya iman menjadi berkurang karena kemaksiatan dan dosa.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah.

Mudah-mudahan kita semua dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, iman kita terus bisa kita tingkatkan. Jangan sampai iman kita kemudian menjadi ada degradasi, ada penurunan sehingga kita akan termasuk orang-orang yang celaka. Orang yang baik adalah orang yang ketaatannya terus bertambah sampai kemudian dia mati dalam keadaan ketaatan dan itu adalah mati khusnul khatimah. Mudah-mudahan kita termasuk diantara mereka yang senantiasa bertambah imannya dari hari ke hari sehingga kita semuanya akan termasuk mereka yang wafat dalam keadaan khusnul khatimah, Aamiin ya Rabbal Alamiin.

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم إنك حميد مجيد

 اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات  ياقاضي الحاجات

اللهم أعز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمبتدعة والمشركين أعدائك أعداء الدين

اللهم شدد شملهم ومزق جمعهم وزلزل اقدامهم وألقي في قلوبهم الرعب إنك على كل شيء قدير

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الاخره حسنة وقنا عذاب النار

 عباد الله إن الله يأمر بالعدل والاحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون

فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله اكبر

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *