Serial Fadha’il A’mal Seri Ke-12: Waktu Waktu Istighfar

Serial Fadha’il A’mal Seri Ke-12: Waktu Waktu Istighfar

بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَ بعد

Istighfar untuk meminta ampun adalah memohon kepada Allah agar dosa seorang hamba diampuni, ditutupi dan dimaafkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Imam Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata mengenai istighfar,

“Wahai manusia, perbanyaklah istighfar dalam rumah, saat hendak makan, di jalan-jalan, di pasar-pasar, di majelis-majelis dan dimanapun kalian berada. Karena kalian tidak pernah tahu kapan ampunan dari Allah, kapan maghfirah Allah itu diturunkan.”

Demikian juga dengan Rabi’ Al-Adawiyah. Dia berkata “Istighfar kita memerlukan istighfar yang sangat banyak.”

Ini menunjukkan bahwa hendaknya kita betul-betul memperbanyak istighfar kepada Allah. Memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Luqman Al-Hakim berkata kepada anaknya,

“Wahai putraku, biasakan lidahmu untuk mengatakan Allahummaghfirli (ya Allah, ampunilah aku). Karena Allah mempunyai waktu-waktu yang dia tidak pernah menolak doa orang yang meminta.”

Demikian wasiat Lukmanul Hakim kepada putranya untuk membiasakan Istighfar dalam waktu-waktunya. Adapun waktu-waktu yang kita dianjurkan untuk beristighfar meminta ampun kepada Allah q selain yang dinyatakan tadi untuk memperbanyak di mana saja untuk memperbanyak istighfar, tapi ada waktu-waktu dimana kita dianjurkan beristighfar meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Yang pertama adalah waktu sahur. Kemudian pada saat sepertiga malam terakhir. Ketika sedang mengerjakan shalat dan sesudahnya yaitu saat berdoa iftitah, artinya doa yang dibaca setelah takbiratul ihram sebelum membaca Al-Fatihah. Kemudian waktu antara tasyahud dan salam ketika sedang bersujud, ketika duduk diantara dua sujud dan ketika hendak mengakhiri shalat. Kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar. Kemudian ketika hendak mengakhiri sebuah perkumpulan atau majelis yaitu doa kafaratul majelis. Kemudian yang selanjutnya ketika keluar dari kamar mandi dan WC. Ketika sedang mengerjakan Ibadah Haji.

Setelah mengerjakan satu perbuatan dosa kita juga harus banyak beristighfar meminta ampun kepada Allah. Kemudian saat terjadi gerhana bulan dan gerhana matahari. Saat terjaga di waktu malam di atas tempat tidur. Ketika terjaga hendaknya kita beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian saat bangun malam untuk shalat tahajud. Demikian yang diajarkan dan yang dianjurkan agar kita banyak-banyak beristighfar khususnya pada waktu-waktu yang kita sampaikan tadi.

Adapun dalam adab dalam beristighfar yaitu seorang muslim harus banyak-banyak, bersungguh-sungguh, kemauannya keras, teguh hati untuk betul-betul minta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi totalitas meminta kepada Allah agar diampuni. Dengan kemauan keras dan jangan setengah-setengah.

Oleh karena itu Rasulullah ﷺ bersabda:

Artinya: “Janganlah seorang dari kalian mengatakan Allahumma Firli Insyi’ta (ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki). Hendaklah setiap kalian berkemauan keras dalam memohon. Karena tidak ada seorang pun yang memaksa Allah q.” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hurairah)

Maka kalau beristighfar kita sungguh-sungguh minta ampun kepada Allah supaya dosa-dosa kita diampuni.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

 

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *