Serial Fadha’il A’mal Seri Ke-16 : 7 Program Investasi Akhirat

Serial Fadha’il A’mal Seri Ke-16 : 7 Program Investasi Akhirat

بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Bayangkanlah kita sudah mati, sudah ada di dalm kuburan. Lalu berhenti dan mati pula aliran pahala kita. Padahal kita sangat membutuhkan tambahan pahala. Sangat mengerikan bila itu terjadi. Ini tak ubahnya seorang yang bekerja sebagai tukang becak. Begitu berhenti bekerja, berhenti pula pemasukannya. Tidak, sebagaimana di dunia kita begitu sangat perhatian untuk investasi. Kita ingin uang bekerja untuk kita khususnya ketika kita sudah pensiun. Sehingga uang tetap mengalir meskipun kita tisak bekerja.

Maka demikian pula urusan investasi akhirat. Agar pahala terus mengalir meski kita sudah mati, kita harus punya investasi akhirat sebanyak-banyaknya. Seperti Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu yang berinvestasi dengan hartanya, terus mengalir pahala untuknya. Seperti Imam Syafi’i dengan ilmunya. Pahala dia terus mengalir setelah ribuan tahun kematiannya. Seperti Syeikh Abdurrahman Sumaith dengan kegiatan sosialnya. Pahalanya terus mengalir untuk beliau meskipun sudah meninggal dunia.

Oleh kareana itu kita harus memperhatikan investasi akhirat kita, lebih dari perhatian kita untuk investasi dunia. Karena itu lebih kita perlukan daripada investasi dunia. Programkan kita mempunyai paling tidak 7 jenis amal atau investasi yang pahalanya terus mengalir meski kita sudah mati. Dan ini adalah tuntunan ajaran Rasulullah ﷺ. Sebagaimana dalam riwayat Al-Bazzar dan Al-Baihaqi yang dinilai hasan oleh Syeikh Al-Albani. 7 jenis amal yang pahalanya terus mengalir itu yang kita hendaknya berusaha untuk memperolehnya. Untuk termasuk mereka yang punya andil dalam investasi amal kebaikan dalam 7 hal ini.

Yang pertama, mengajarkan ilmu. Hendaknya kita berusaha untuk bisa termasuk mereka yang berperan menebarkan ilmu. Kalau kita tidak mampu maka cukup dengan menyebarluaskan ilmu yang kita ketahui. Mislanya melalui media sosial dengan menshare sebanyak-banyaknya. Selama ilmu yang kita share itu adalah ilmu yang benar dan bermanfaat.

Yang kedua, mengalirkan sungai. Ini adalah salah satu perbuatan mulia. Jangan sampai amalah mencemari sungai. Hendaknya kita berusaha untuk menjadikan sungai itu tetap jernih. Sehingga orang tetap bisa memanfaatkannya. Jangan malah mengotorinya.

Yang ketiga, menggali sumur. Untuk mereka yang miskin yang tidak punya sumur di rumah mereka. Dan yang lebih membutuhkan lagi adalah mereka yang memang kesulitan air. Di tempat-tempat dimana mereka sulit untuk mendapatkan air. Dan apabila menggali sumur disana, disinilah akan mendapatkan pahala yang terus menerus mengalir selama sumur itu bisa difungsikan.

Yang keempat, menanam kurma atau pohon lain yang bermanfaat, kelapa dan sebagainya.

Yang kelima, membangun masjid. Termasuk membangun masjid adalah mereka yang menyumbang semen, yang menyumbangkan besi, keramik dan seterusnya dengan niat untuk membangun masjid. Maka dia akan mendapatkan pahala selama masjid itu difungsikan untuk kegiatan ibadah. Syukur-syukur apabila kita bisa membangun sendiri masjid itu.

Yang keenam, mewariskan mushaf Al-Qur’an. Misalnya diletakkan di masjid, di pesantren dan di tempat-tempat yang membutuhkan. Atau dihadiahkan kepada orang miskin dan anak yatim yang membutuhkan.

Yang ketujuh, meninggalkan anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah meninggal dunia. Hendaknya kita didik anak-anak kita dengan agama. Sehingga mereka menjadi anak-anak yang saleh yang senantiasa memohonkan ampun untuk kita apabila kita sudah meninggal dunia.

Dan kemudian dalam riwayat yang lain disebutkan yaitu rumah bagi ibnu sabil, membangun rumah bagi ibnu sabil, bagi musafir yang berhenti diperjalanan untuk istirahat atau mungkin karena dia kehabisan bekal. Mudah-mudahan kita seluruhnya termasuk mereka yang betul-betul memikirkan nasib kita. Bagaimana nanti ketika sudah di dalam kubur agar kita tetap mendapatkan pahala meskipun kita sudah berada di dalam kubur kita masing-masing.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *