Di neraka itu siapa orang yang paling ringan siksanya? Yaitu Abu Thalib pamannya Nabi. Kenapa? Karena Abu Thalib tidak masuk Islam meskipun perjuangannya luar biasa. Beliau itu kalau istilah kita “Langkahi dulu mayat saya kalau mau mengganggu Muhammad”. Itulah Abu Thalib pamannya Nabi Muhammad ﷺ. Meskipun beliau membentengi, menjaga, melindungi Nabi kita Muhammad ﷺ dalam dakwahnya supaya tidak diganggu orang lain, tetapi beliau belum bersyahadat, belum mengucapkan Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah. Sehingga mati di atas kekafiran. Maka karena orang kafir ya tetap tempatnya di neraka. Jangan percaya orang-orang sekarang ini jika ada yang mengatakan “Yang penting orang itu baik nanti masuk surga”. Karena kalau surga hanya miliknya orang Islam, surganya sepi katanya. Dari mana ini dalilnya? Apakah dia mempunyai sutga? Padahal Allah menegaskan orang kafir itu tidak mungkin masuk surga.
حَتّٰى يَلِجَ الْجَمَلُ فِيْ سَمِّ الْخِيَاطِ ۗ
Artinya: “Orang kafir itu selamanya tidak akan masuk surga kecuali ada unta yang masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. Al-A’raf: 40)
Apakah ada unta yang masuk ke dalam lubang jarum? Semua jarum di dunia ini ya lubangnya kecil. Dengan unta sebesar itu artinya mustahil. Bagaimana siksaannya Abu Thalib yang paling ringan di neraka itu? Diletakkan bara api di atas telapak kakinya dan otaknya mendidih. Naudzubillah, Itu yang paling ringan. Orang yang masuk neraka itu tidak pernah dia merasakan sedikitpun istirahat atau diringankan siksanya. Bahkan Allah berfirman kepada mereka,
قَالَ اخْسَـُٔوْا فِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْنِ
Allah berfirman: “Tetaplah kamu di dalam neraka itu dengan kehinaan dan jangan kamu berbicara lagi kepada-Ku.” (QS. Al Mu’minun: 108)
Jadi ada dua bentuk siksaan di dalam neraka. Siksaan fisik, yaitu badannya setiap kali gosong akan kembali dimudakan, kembali dijadikan seperti semula.
بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ
“Kami ganti kembali kulitnya supaya dia merasakan azab itu dan begitu seterusnya.”
Ini siksaan fisik. Dan siksaan yang selanjutnya yaitu siksaan yang sifatya psikis atau kejiwaan. Jadi siksaannya itu lahir batin. Ketika dia berbicara, memohon, minta supaya dikembalikan ke dunia, supaya bisa bisa taat kembali, Allah mengatakan,
“Sudah, kamu tidak perlu banyak bicara. Tetaplah kamu dalam kehinaan di neraka itu. Dan Aku tidak mau berbicara kembali dengan dirimu.”
Luar biasa hancur hatinya dan hancur fisiknya. Perasaannya habis dan itu selama-lamanya, Naudzubillah. Makannya Nabi kalau merenungkan umatnya yang kafir, yang tidak mau beriman Nabi itu menangis hampir pecah dadanya.
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
Artinya: “Hampir-hampir engkau Muhammad membinasakan dirimu karena mereka tidak mau beriman dengan apa yang engkau bawa yaitu Al-Qur’an.”
Tonton video lengkapnya di bawah ini: