Serial Ngerinya Siksa Neraka Ke-01: Peringatan Para Rasul Terhadap Pedihnya Siksa Neraka

Serial Ngerinya Siksa Neraka Ke-01: Peringatan Para Rasul Terhadap Pedihnya Siksa Neraka

 بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَ بعد

Setiap Rasul selalu memperingatkan kaumnya tentang adanya siksaan di neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَاَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ اِذْ قُضِيَ الْاَمْرُۘ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَّهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya: “Dan berilah mereka peringatan (Muhammad) tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.” (QS. Maryam: 39)

Allah tidaklah mengutus seorang Rasul atau Nabi kecuali mereka diberi tugas kewajiban untuk memperingatkan kaumnya dari neraka jahanam, dari siksa neraka yang sangat-sangat pedih. Sebagaimana para Rasul dan Nabi itu juga memberikan kabar gembira kepada kaumnya dengan surga dan segala kenikmatannya. Setiap Nabi dan Rasul selalu melakukan tugas ini, kewajiban ini dengan sebaik-baiknya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ، وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا يَمَسُّهُمُ الْعَذَابُ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْن

Artinya: “Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan ditimpa azab karena mereka selalu berbuat fasik (berbuat dosa).” (QS. Al-An’am: 48-49)

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan beberapa contoh tentang bagaimana peringatan para Nabi kepada kaumnya, misalnya Nabi Nuh.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اِنَّآ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِه اَنْ اَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ، قَالَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۙ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih. Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu.” (QS. Nuh: 1-2)

Nabi Hud ‘Alaihissalam. Beliau juga memberikan peringatan kepada kaum ‘Ad tentang siksa Allah yang sangat pedih.

وَاذْكُرْ اَخَا عَادٍۗ اِذْ اَنْذَرَ قَوْمَه بِالْاَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِه اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۗاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْم

Artinya: “Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), “Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar.” (QS. Al-Ahqaf: 21)

Demikian juga dengan Nabi Saleh. Beliau memperingatkan kaum tsamud. Tetapi mereka mendustakan Nabi Saleh.

Allah berfirman,

كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ الْمُرْسَلِيْنَ ، اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ صٰلِحٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ ، اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ  ، فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ

Artinya: “Kaum Samud telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Saleh berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (QS. As-Syu’ara 141-144)

Maka hendaknya kita umat Nabi Muhammad ﷺ juga betul-betul menjadikan peringatan-peringatan ini sebagai peringatan untuk kita, agar takut kepada siksa neraka dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *