بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَبعد
Siksaan didalam neraka sungguh tidak bisa dibayangkan. Betapa berat, betapa menyakitkan, betapa sangat sulit untuk digambarkan karena begitu tidak bisa ditanggungnya siksaan neraka itu oleh para penghuninya. Dan apa yang dikisahkan di dalam Al-Qur’an, apa yang digambarkan oleh Rasulullah ﷺ di dalam hadis-hadisnya terkait dengan siksaan dan ngerinya siksaan neraka, tentu berbeda dengan kenyataan yang ada pada saat nanti benar-benar neraka itu dimasuki orang-orang kafir, orang-orang yang durhaka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena,
ليسال الخبر كال معيانة
Berita itu tidak seperti melihat secara langsung. Maka ini adalah berita yang luar biasa dahsyat, luar biasa mengerikan. Tetapi kenyataan faktanya yang sesungguhnya nanti jauh dari apa yang ada dalam pikiran kita. Karena siksaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Allah siapkan untuk orang-orang kafir di dalam neraka, betul-betul tidak bisa dibayangkan oleh manusia di dunia ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam firman-Nya menegaskan terkait dengan dialog yang terjadi antara Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan orang-orang kafir yang masuk neraka.
Disebutkan,
اَلَمْ تَكُنْ اٰيٰتِيْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُوْنَ قَالُوْا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَاۤلِّيْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْهَا فَاِنْ عُدْنَا فَاِنَّا ظٰلِمُوْنَ قَالَ اخْسَـُٔوْا فِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْن
Artinya: “Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan kami adalah orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikanlah kami ke dunia), jika kami masih juga kembali (kepada kekafiran), sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim. Dia (Allah) berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS. Al-Mu’minun: 105-108)
Firman Allah ini adalah ucapan yang sangat dahsyat pengaruhnya. Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan jawaban kepada mereka, ini adalah ucapan yang dahsyat pengaruhnya bagi penduduk neraka. Orang-orang kafir sudah demikian luar biasa dalam kerugian, penyesalan, keindahan dan keputusasaan dari belas kasih dan kebaikan. Tidak ada lagi tempat itu meminta belas kasih karena belas kasih itu adalah hanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada lagi, belas kasih dari siapa lagi, karena semuanya ada dalam kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini adalah kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lebih dahsyat rasa sakitnya dalam hati penduduk neraka daripada siksaan neraka jahanam itu sendiri.
Demikian ditegaskan oleh Syaikh As-Sa’di di dalam tafsirnya. Artinya bahwa pengaruh firman Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada orang-orang kafir di mana mereka itu sudah tidak boleh lagi berbicara dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini artinya mereka sudah tidak ada harapan sama sekali untuk mendapatkan kebaikan. Dan yang terjadi adalah siksa terus-menerus dan tidak lagi bisa keluar dari neraka jahanam. Naudzubillah.
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa maksud daripada,
قَالَ اَخْسَئُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُون
“Jangan ulangi permintaan kalian. Tidak ada lagi jawaban buat kalian.”
لا تعود إلا سألكم هذا فإنه لا جواب لكم عندي
Ini adalah merupakan jawaban yang sangat menyakitkan hati orang-orang yang ada di dalam neraka. Lebih sakit daripada apa yang mereka alami dari siksaan secara fisik. Sehingga siksaan secara psikis, secara kejiwaan itu lebih berat bagi mereka dibanding dengan siksaan neraka jahanam secara fisik. Naudzubillah. Mereka disiksa oleh Allah secara fisik dan secara kejiwaan (secara psikis). Hati mereka hancur karena sudah tidak ada lagi harapan. Mereka juga hancur badannya, hancur fisiknya. Naudzubillah. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita semuanya, dari siksa neraka.
Tonton video lengkapnya di bawah ini:
