بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَ بعد
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
Artinya: “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Ini adalah perintah agar kita mendidik keluarga kita, anak istri kita degan pendidikan yang baik. Dengan pendidikan agama. Agar mereka menjadi orang-orang yang takut kepada Allah, agar menjadikan mereka orang yang betul-betul takut kepada neraka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga menjadi orang-orang yang baik, menjadi orang-orang yang saleh dan salehah. Apa yang terjadi dengan orang yang tidak mau memperhatikan terkait dengan pendidikan agama untuk anak dan istrinya?
Di atara dampak buruk pendidikan yang tidak mengindahkan pendidikan agama khususnya terhadap anak-anak adalah rusaknya rumah tangga dan akhlak mereka. Karena pendidikan Islam adalah pondasi utama akhlak luhur dan berbagai kemuliaan. Ketika anak-anak tidak dididik dengan ajaran Islam, tidak dididik untuk takut kepada Allah, tidak dididik untuk takut kepada neraka, maka saat menginjak usia remaja akhlak mereka pasti tercela. Baik yang lelaki maupun yang putri.
Keluarganya nanti akan bercerai-berai. Sehingga seorang suami hidup sendiri jauh dari istrinya karena sibuk mencari kehidupan. Sang istri juga tidak tinggal di rumah karena sibuk bekerja. Sehingga tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk mendidik anak-anaknya. Kemudian anak-anaknya dititipkan kepada sekolah atau tempat penitipan. Dia sendiri bekerja bersama lelaki yang bukan muhrimnya pada instansi atau perusahaan.
Maka dari sini timbul banyak persoalan, banyak permasalahan rumah tangga. Mulai dari perselingkuhan, perzinaan dan sebagainya. Sementara anak putrinya pergi mencari hiburan bersama kekasihnya. Anak lelakinya pergi bersama kawan-kawan buruknya. Pergi nongkrong di jalan atau melakukan berbagai kegiatan buruk yang lain. Inilah gambaran keluarga yang rusak. Yang tidak pernah mengenal pendidikan Islam. Dan ini banyak terjadi kepada mereka yang ketika di dalam rumah tangganya tidak ada pendidikan dalam pondasi atau tidak ada pendidikan sesuai dengan ajaran Islam.
Sehingga bahkan ketika seorang ayah kemudian putrinya dilamar oleh seorang pemuda, dia tidak menanyakan agama orang yang melamar ini. Apakah baik shalatnya, apakah bertanggungjawab dan amanah, apakah baik akhlaknya. Tetapi yang ditanyakan berapa gaji yang saat ini dia peroleh. Dan berapa banyak harta serta aset yang dia miliki. Inilah gambaran mereka yang menjadikan dunia sebagai sesuatu yang menjadi tujuan hidupnya. Tetapi apabila seseorang itu menjaga diri, menjaga dan mendidik anak-anaknya, istrinya dengan agama, maka InsyaAllah akan menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Tonton video lengkapnya di bawah ini: