Serial Bimbingan Pernikahan Seri Ke-3: Kabar Terindah Untuk Para Istri

Serial Bimbingan Pernikahan Seri Ke-3: Kabar Terindah Untuk Para Istri

Ada kabar gembira dari Nabi ﷺ untuk para istri. Kabar gembira ini sekaligus menjadi peringatan untuk para suami. Saya katakan sebagai kabar gembira karena jika resep Nabi ﷺ ini dilaksanakan para suami dari kaum muslimin, maka bisa dikatakan nyaris tidak ada perceraian. Tidak ada KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Tidak ada istri yang terzalimi. Tidak ada istri yang nasibnya digantung seperti layang-layang putus yang tidak punya sandaran. Dan puncaknya, rumah tangga kaum muslimin senantiasa dalam kebahagiaan, romantisme dan kesukacitaan. Akan terwujudlah baiti jannati (rumahku surgaku) InsyaAllah. Apa hadis yang disampaikan oleh Nabu ﷺ ? Perhatikanlah!

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ (روه مسلم)

Hadis ini ada dalam Bab wasiat terhadap wanita nomor 2672.

Rasulullah bersabda: “Janganlah laki-laki mukmin membenci wanita mukminah. Sebab jika ia membenci salah satu perangainya maka ia akan menyukai perangainya yang lain.” (HR. Muslim)

Mengomentari hadis ini Imam An-Nawawi mengatakan “Seharusnya seorang suami tidak membenci istrinya. Sebab jika dia menemukan perangai akhlak yang tidak disukai pada diri istrinya, maka dia akan menemukan perangai lain yang dia sukai. Misalnya si istri galak tetapi religius, cantik, pandai menjaga diri, sayang kepada suami atau semacamnya.”

Imam An-Nawawi Rahimahullah juga menegaskan bahwa hadis ini menunjukkan larangan. Artinya Nabi melarang seorang suami membenci istrinya karena adanya perangai atau akhlak yang tidak baik pada istri tersebut. Kita sering melihat seorang suami membandingkan istrinya dengan wanita lain yang memiliki perangai atau tabiat yang tidak dimiliki oleh istrinya. Tetapi dia melupakan beberapa perangai baik yang ada pada istrinya yang justru tidak dimiliki oleh wanita yang dia bandingkan dengan istrinya itu.

Sebagai contoh, seorang suami membenci istrinya gara-gara tidak pandai memasak. Suami ini lantas membandingkan istrinya dengan adik perempuannya yang pandai memasak. Tetapi pada saat yang sama dia lupa membandingkan hal-hal lain yang seharusnya dia lakukan yaitu istrinya pandai dalam mendidik, merawat dan mengajari anak-anaknya. Sedangkan adik perempuannya suka mengabaikan anak-anaknya, tidak pandai mendidik dan merawat mereka. Padahal tidak ada keraguan bahwa kepandaian dalam mendidik dan merawat anak lebih penting daripada kepandaian memasak.

Tidak ada manusia yang sempurna, bahkan termasuk sang suami. Dan hendaknya suami menyadari istri adalah rezeki dari Allah. Dan Allah memberikan rezeki kepada seseorang sesuai dengan kepantasannya. Pantaskah dirinya meminta istri sekelas Fatimah Radhiyallahu ‘Anha putri Rasulullah ﷺ, sementara dirinya tidak sekelas dengan Ali dalam kesalehan dan dalam segalanya?

Syaikh As-Sa’di menegaskan, bimbingan Nabi ﷺ untuk suami dalam bergaul dengan istrinya ini menjadi sebab terbesar sehingga terbangun pergaulan yang baik antara suami istri. Nabi ﷺ melarang bergaul secara buruk dengan istri. Larangan terhadap sesuatu adalah perintah melaksanakan hal yang sebaliknya.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *