Seorang suami dalam melihat kekurangan istri ada tiga macam, tiga tipe. Yang paling baik dari mereka adalah tipe suami yang selalu melihat kelebihan-kelebihan dan akhlak terpuji istrinya. Dan dia menutup mata dari kekurangan istrinya dan berusaha melupakannya. Inilah suami teladan. Sedangkan suami yang paling buruk dan ini adalah tipe yang kedua, adalah yang melakukan hal yang sebaliknya. Selalu melihat kekurangan dari akhlak dan tabiat istrinya yang buruk, tanpa melihat kebaikanya sama sekali. Tipe suami yang ketiga yaitu yang menimbang kebaikan dan keburukan istri secara adil dan memperlakukan istri sesuai dengan kebaikan dan keburukannya. Dia berusaha adil tetapi tidak bisa meraih kebahagiaan hakiki dalam rumah tangga. Oleh karena itu yang terbaik adalah suami yang selalu melihat sisi kelebihan dan akhlak-akhlak terpuji istrinya dan menutup mata serta berusaha melupakan kekurangan-kekurangan dari istrinya.
Kuncinya Saudaraku, pertama sadarilah bahwa tidak ada yang sempurna manusia di muka bumi ini termasuk sang suami sendiri. Cukuplah seseorang itu digolongkan orang yang mulia jika kekurangan dan kesalahannya bisa dihitung manusia. Yang kedua, untuk menghadirkan kebahagiaan dalam rumah tangga hendaknya suami menunaikan hak-hak istri yang baik dengan baik. Terutama dengan tetap mencintainya meski ada kekurangan dan kelemahannya disamping memberinya nafkah secara layak. Jika tida, maka rumah tangga itu akan penuh pertengkaran dan percekcokan. Banyak rumah tangga menjadi neraka. Dan ketika seseorang dari kalangan suami ditanya, “apa sebabnya?”
Maka jawaban suami “Saya benci istri saya. Saya tidak kuat lagi menanggung hidup bersama istri yang saya benci.”
Dan ketika ditanya, istri juga mengatakan hal yang sama. Maka ini adalah rumah tangga yang penuh dengan percekcokan, pertengkaran. yang kemudian orang bilang ini adalah rumah tangga neraka, Naudzubillah.
Ketiga, ingatlah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat Indah.
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
Artinya: “Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut.” (QS.An-Nisa: 19)
Ibnu Katsir Rahimahullah menafsirkan, “Hendaknya kalian para suami berlemah lembut dalam berkata-kata dengan istri-istri kalian. Perindahlah perbuatan dan sikap kalian kepada mereka semampu kalian. Sebagaimana kalian suka jika sikap itu ditunjukkan istri-istri kalian kepada kalian. Lakukanlah hal yang semisalnya.”
Diantara akhlak Nabi ﷺ, beliau selalu mempergauli istri-istrinya dengan baik. Mencandai mereka, berlemah lembut dengan mereka, memberi nafkah secara baik, membuat tertawa istri-istri beliau ﷺ. Hingga pernah mengajak lomba lari kepada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, sebagai bentuk cinta kasih Nabi ﷺ kepada sang istri. Maka mulai saat ini marilah saya menyarankan kepada setiap suami untuk yang mengeluhkan perangai tertentu pada istrinya, kekurangannya, kelemahannya, agar mengambil pena dan kertas lalu berusaha mencatat perangai-perangai yang dia sukai pada istrinya. Dengan begitu dia akan mendapati kenyataan bahwa dirinya mampu menginventarisir banyak perangai yang dia sukai dari istrinya yang tidak pernah dia perkirakan sebelumnya. Ketika dia membandingkan antara perangai yang dia sukai pada diri istrinya dengan perangai yang tidak dia sukai, maka dia akan mendapati bahwa dia seharusnya banyak bersyukur kepada Allah karena memiliki istri seperti itu.
Maka mulai sekarang mari kita buka lembaran baru. Membangun rumah tangga dengan cinta. Saling memaklumi kekurangan yang ada, saling menyempurnakan, saling menutupi kekurangan untuk meraih keluarga sakinah, mawadah, warahmah. Keluarga yang tenang, bahagia dan penuh kasih sayang.
Tonton video lengkapnya di bawah ini: