Orang Besar dari Pesantren

Sahabat santri yang dahsyat.

Menurut KH. Imam Zakarsyi Rahimahullah orang besar adalah orang yang ikhlas mengajarkan ilmunya. Mengajar ngaji walau di surau kecil di pelosok-pelosok, di kaki-kaki gungung, di bukit-bukit sampai di kolong jembatan.

Demikian orang besar menurut KH. Imam Zakarsy Rahimahullah. Filosofi atau hikmah yang disampaikan oleh beliau bisa dimana yang pertama, hidup seseorang itu haruslah selalu berhubungan dan memikirkan kehidupan akhirat. Sehingga seorang alumni pesantren harus siap mengajar ngaji, mengamalkan ilmunya.

Karena mengaji adalah pondasi awal untuk memasuki pintu gerbang kehidupan akhirat. Yaitu dengan belajar membaca Al-Qur’an, memahaminya lalu mengamalkannya sebagai bekal hidup di akhirat kelak.

Sahabat santri yang dahsyat.

Kedua, seseorang itu harus berpikir untuk agamanya, untuk terus mendakwahkan agama Islam dengan cara yang paling sederhana sekalipun. Dengan mengajar ngaji dan ilmu khususnya ilmu agama. Seorang alumni pesantren berarti mengabdikan dirinya untuk kepentingan umat dan agama. Dia menyiapkan waktunya untuk perjuangan di jalan Allah.

“Di bumi manapun kakimu berpijak engkau bertanggungjawab atas keislamannya.”

Ketiga, seseorang tidak akan bisa berhasil dalam aktivitasnya bahkan dalam hidupnya kecuali apabila dia ikhlas karena Allah Ta’ala.

Dan inilah yang membuat seseorang rela bekerja siang malam, all out tanpa digaji atau diupah. Karena yang dia lakukan adalah hanya untuk mencari ridha Allah. bukan mencari pujian atau balasan dari manusia.

اتَّبِعُوْا مَن لَّا يَسْئَلُكُمْ أجْرًا وَهُمْ مُّهْتَدُونَ

“Ikutilah orang yang tidak meminta kepadamu upah dan mereka mendapat petunjuk” (QS.Yasin: 21)

Keempat, sahabat santri yang dahsyat. Seorang alumni pondok, alumni pesantren harus siap hidup dimanapun termasuk di daerah yang terpencil. Siap mengambil resiko seberat apapun untuk mengambil peran yang ditinggalkan oleh banyak orang. Yaitu mengajar ngaji dan ilmu-ilmu lain yang praktis baik agama maupun umum yang dibutuhkan masyarakat. Karena ini adalah untuk menyiapkan generasi umat sejak kecil. Oleh karena itu sahabat santri yang dahsyat haruslah sahabat siap hidup sederhana. Harus siap hidup mandiri dan harus siap membaur dalam masyarakat dan tidak silau dengan dunia.

Kelima, filosofi atau kata hikmah tersebut bukan berarti larangan untuk berperan lebih besar dan lebih luas. Tetapi pesannya secara kontekstual adalah seseorang itu harus memberikan manfaat bagi orang lain. Jangan jadi beban bagi orang lain, sekecil apapun manfaat yang diberikan oleh kita. Dan akan lebih hebat lagi bila seseorang bisa memberikan kemanfaatan kepada orang yang lebih banyak jumlahnya dan lebih besar kemanfaatannya. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk sesama manusia.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *