Tiga Rahasia Menjadi Ulama Besar

Tiga Rahasia Menjadi Ulama Besar

Imam Syafi’i Rahimahullah berkata, “Siapa yang suka untuk dibukakan hatinya oleh Allah dan diberi cahaya oleh-Nya maka hendaknya dia meninggalkan ucapan yang tidak berguna, meninggalkan dosa dan menjauhi maksiat. Selain itu hendaknya dia memiliki amal rahasia antara dirinya dengan Allah. Apabila dia bisa melakukan hal-hal itu, pasti Allah akan membukakan ilmu untuknya dan tidak sibuk dengan selainnya.” (Kitab Manakib As-Syafi’i oleh Imam Baihaqi. Juz 2 halaman 171)

Jadi ada tiga hal agar hati kita dibuka oleh Allah sehingga mudah untuk menuntut ilmu. Pertama, meninggalkan ucapan yang tidak baik, yang sia-sia. Ini artinya kita harus menjaga lisan. Jangan mengatakan sesuatu kecuali yang baik. Jangan pernah keluar dari mulut kita perkataan yang buruk apalagi menyakiti orang lain. Oleh karena itu lebih baik diam jika ucapan kita tidak bermanfaat.

Nabi bersabda,

من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia mengatakan yang baik atau diam.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Kedua, sahabat santri yang dahsyat. Sebagai santri atau penuntut ilmu maka harus jauh dari berbagai dosa dan kemaksiatan. Harus menjaga seluruh anggota badan baik hati, mata, telinga, mulut, perut, tangan, kaki dan seterusnya dari berbagai bentuk kemaksiatan dan dosa. Maka jagalah aktivitas harian sahabat santri supaya semuanya adalah aktivitas yang positif dan baik. Sehingga mendatangkan pahala kebaikan dan rahmat bagi semuanya. Bukan aktivitas yang mengandung kemungkaran dan dosa.

Sahabat santri yang dahsyat, yang ketiga adalah sesuatu yang jarang diperhatikan oleh orang padahal ini sangat penting. Yaitu hendaklah kita punya amalan yang lain yang orang lain tidak tahu amalan yang kita kerjakan tersebut. Jangan pernah memberitahu kepada orang lain dan usahakan amalan itu tetap menjadi rahasia hingga engkau meninggal dunia. Entah amalan itu berupa shalat, puasa, sedekah, zikir atau berbuat baik kepada orang lain atau yang lainnya. Usahakan amal tersebut benar-benar rahasia tidak ada yang tahu. Yang tahu hanya dirimu dan Allah saja. Sikap merahasiakan amal ini adalah salah satu cara menjaga keikhlasan amal kita. karena kita memang beramal hanya untuk mencari ridha Allah tidak mencari selainnya.

Jika tiga amalan itu sahabat santri bisa menjalankannya dengan baik, maka InsyaAllah sahabat santri akan menjadi orang yang bertakwa, yang taat kepada Allah. Dan Allah menjamin seorang penuntut ilmu yang bertakwa dengan firman-Nya.

وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ

Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 282)

Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menegaskan ini adalah janji dari Allah, bahwa siapa yang bertakwa kepada-Nya maka Allah akan mengajarinya ilmu. Jadi jika sahabat santri selama menuntut ilmu di pesantren selalu bertakwa kepada Allah, maka InsyaAllah sahabat santri kelak akan menjadi seorang alim besar yang memiliki kedudukan mulia dan terhormat baik di dunia maupun di akhirat, InsyaAllah. Ilmu yang dicari dengan dasar takwa tersebut benar-benar akan bermanfaat untuk umat dan akan menjadi amal jariyah sepanjang masa, InsyaAllah.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *