بِسْمِ اللّهِ الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَ بعد
Berada di bawah pepohonan yang rimbun, diterpa oleh semilir angin yang sepoi-sepoi. Sinar matahari cerah dan sinar itu disana-sini menerobos celah-celah dedaunan. Sedang diujung sana gemericik air sungai seakan sedang bersenandung. Suasana seperti ini tentu suasana yang sangat nikmat, syahdu dan membahagiakan. Ini adalah suasana ketika di dunia. Bagaimana pula dengan kenikmatan dan kebahagiaan berada di bawah rimbunnya pepohonan surga? Maka sungguh tidak terkatakan dan tidak terbayangkan. Dalam surga ada pepohonan yang naungan dan teduhannya sangat luas.
Disebutkan di dalam hadis bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ في الْجنَّةِ شَجرَةً يسِيرُ الراكب الجواد المضمر السريع ماِئَةَ عامٍ مَا يَقْطَعُهَا
Artinya: “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang seorang pengendara kuda yang tulen, yang cepat, dipersiapkan dengan pakan yang baik dan sangat cepat, menempuhnya selama 100 tahun masih belum bisa melewatinya.” (HR. Bukhari nomor 4881 dan Muslim nomor 2828)
Tidak hanya dalam keteduhan dan kerimbunannya, pohon-pohon di surga juga sangat indah dan menawan. Diriwayatkan bahwa seluruh pohon di dalam surga terbuat dari emas. Seperti disampaikan oleh Rasulullah ﷺ.
ما في الجنة شجرة الا وساقها من ذهب
Artinya: “Tiada satu pohon pun di surga kecuali batangnya adalah dari emas.” (HR. Tirmidzi Nomor 2525 dan dinyatakan sahih oleh Imam Al-Albani)
Nama-nama pohon surga sebagiannya disebutkan oleh Al-Qur’an, diantaranya adalah sidratul muntaha. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Najm ayat 13-17 yang artinya,
“Dan sungguh (Muhammad) telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain. Yaitu di pohon sidratul muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. Muhammad melihat Jibril ketika sidratul muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya.”
Dalam kisah Isra Mi’raj Nabi ﷺ menceritakan tentang pohon sidratul muntaha. Beliau bersabda yang artinya,
“Kemudian aku diajak berjalan hingga sampai ke pohon sidratul muntaha. Buahnya sebesar guci-guci hajar dan daun-daunnya selebar telinga gajah. Kemudian sidratul muntaha ini diselimuti oleh banyak warna yang aku tidak tahu apakah itu. Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga. Ternyata di dalamnya terdapat kubah-kubah mutiara dan tanahnya adalah kasturi.” (HR. Bukhari nomor 349 dan Muslim nomor 163)
Selain pohon sidratul muntaha, ada pula pohon tuba yang sangat besar dan agung. Ia menghasilkan pakaian-pakaian penduduk surga. Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Rasulullah ﷺ bersabda,
طوبى شجرة في الجنة، مسيرة مائة سنة، ثياب أهل الجنة تخرج من أكمامها
Artinya: “Tuba adalah sebuah pohon di dalam surga. Besarnya seukuran penunggang kuda super cepat menempuh naungannya selama 100 tahun. Selama 100 tahun itu belum mencapai ujungnya. Pakaian-pakaian penduduk surga keluar dari kelopak-kelopaknya.” (HR. Imam Ahmad nomor 11673 dan Ibnu Hibban nomor 7413 dan dinyatakan hasan lighairihi oleh Syaikh Al-Albani)
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengumpulkan kita semuanya di dalam surga-Nya sehingga bisa menikmati pohon-pohon surga yang indah tersebut.
Tonton video lengkapnya di bawah ini: